HIKMAH, Sebagai muslim, tentu yg namanya membaca Alqur'an adlh memang suatu
keharusan. Sbb, alqur'an adalah "why of live" ato petunjuk Allah bagi
ummat manusia dlm menempuh romantika dan terjalnya rimba kehidupan di
hamparan bumi nan luas ini.
Kemampuan seseorang dlm baca alqur'an cukup beragam. Ada yg lancar, setengah lancar, terbata-bata dll, sama beragamnya dlm hal kefasihan membaca dg menggunakan metodologi baca (tajwid). Bagi yg belum tepat dan fasih cara bacanya, tidak-lah jadi soal, slama masih ada kemauan untuk terus memperbaikinya.
Namun, khusus bagi orang tua yg memang sudah susah di ajari cara yg benar, lantaran mungkin lidahnya sudah tidak elastis lagi, maka maklum baginya. Kita sering melihat orangtua2 dg keterbatasan kemampuan bacanya, tapi semangatnya tetap menggelora. Itulah barangkali "ekspressi romantisme ke-ILahian" yg ada dijiwanya. Meski lidah seringkali tergelincir dlm membaca, namun sungguh mulya drajatnya. Tuhan Sang Maha Rahman dan Maha Bijaksana, tidak pernah mempersulit hambaNya.
Adapun bagi kawula muda muslim yg notabene masih segar dan banyak kesempatan latihan membaca, tentu target mencapai kebenaran dan kefasihan baca adlh menjadi keharusan dan keniscayaan. Lebih2 jika disambung dg belajar bahasa arab dan ilmu2 alat lain sbg pelengkapnya, dimana ilmu2 tsb banyak membantu pemahaman akan makna yg terkandung dlm alqur'an. Sekarang, memang banyak sudah di jual alqur'an tarjamah. Akan tetapi akan lebih afdhal jika para generasi muslim itu mengerti ttg bahasa arab. tentu sesuai tngkat kemampuan belajar.
TRADISI TADARRUSAN
Ketika kawula muda telah bisa fasih dan lancar baca alqur'an, hendaknya jangan hanya skadar di baca lalu berlomba-lomaba menghatamkannya saja. Jika sudah pernah khatam dlm membaca, smisal lewat tradisi tadarrusan stiap Ramadhan dll, tahap berikutnya hendaknya mulai merenungi akan isi dan maknanya. Justru disiniah "puncak tujuan" dari membaca al-qur'an itu sendiri.
Cara merenunginya, biasanya lewat kajian tafsir, lalu ada guru yg jadi rujukan, ato apa pun bentuk dan metodenya, yg penting di upayakan dg se-intensif mungkin, shgg "kwalitas pemahaman" para muda ttg isi alqur'an smakin menigkat sesuai cita2 islam. Dari prosesi inilah kwalitas generasi muslim akan benar2 ber-binar dan bercahaya, shgg kejayaan islam segra kan kembali lagi ke pangkuan dg wajah "kontemporer" dan kan menjadi "mercusuar dunia".
INSPIRASI KEBUDAYAAN
Alqur'an tidak hanya untuk digemakan di masjid dan acara2 ritual keislaman seperti acra pernikahan, hitanan saja. Betapa sempit dan merananya islam jika hanya seperti itu. Peran dan fungsi alqur'an yg justru jauh lebih penting adlh sbg acuan dan "samudra inspirasi" bagi berbagai gerak ritmik kebudayaan dunia. Dari politik, seni, ekonomi, hukum, sains, tehnologi dll. Jika "mindset" atau polafikir ummat islam sudah demikian, niscaya segra kan lahir: politisi yg qur'any, ekonom yg qur'any, hakim yg qur'any, seniman yg qur'any, petani yg qur'any, tehnolog yg qur'any dll. Allahu a'lam. Ma'af kurang lebihnya.
(Refleksi)
By: Hamory Hasan Makmoery
Kemampuan seseorang dlm baca alqur'an cukup beragam. Ada yg lancar, setengah lancar, terbata-bata dll, sama beragamnya dlm hal kefasihan membaca dg menggunakan metodologi baca (tajwid). Bagi yg belum tepat dan fasih cara bacanya, tidak-lah jadi soal, slama masih ada kemauan untuk terus memperbaikinya.
Namun, khusus bagi orang tua yg memang sudah susah di ajari cara yg benar, lantaran mungkin lidahnya sudah tidak elastis lagi, maka maklum baginya. Kita sering melihat orangtua2 dg keterbatasan kemampuan bacanya, tapi semangatnya tetap menggelora. Itulah barangkali "ekspressi romantisme ke-ILahian" yg ada dijiwanya. Meski lidah seringkali tergelincir dlm membaca, namun sungguh mulya drajatnya. Tuhan Sang Maha Rahman dan Maha Bijaksana, tidak pernah mempersulit hambaNya.
Adapun bagi kawula muda muslim yg notabene masih segar dan banyak kesempatan latihan membaca, tentu target mencapai kebenaran dan kefasihan baca adlh menjadi keharusan dan keniscayaan. Lebih2 jika disambung dg belajar bahasa arab dan ilmu2 alat lain sbg pelengkapnya, dimana ilmu2 tsb banyak membantu pemahaman akan makna yg terkandung dlm alqur'an. Sekarang, memang banyak sudah di jual alqur'an tarjamah. Akan tetapi akan lebih afdhal jika para generasi muslim itu mengerti ttg bahasa arab. tentu sesuai tngkat kemampuan belajar.
TRADISI TADARRUSAN
Ketika kawula muda telah bisa fasih dan lancar baca alqur'an, hendaknya jangan hanya skadar di baca lalu berlomba-lomaba menghatamkannya saja. Jika sudah pernah khatam dlm membaca, smisal lewat tradisi tadarrusan stiap Ramadhan dll, tahap berikutnya hendaknya mulai merenungi akan isi dan maknanya. Justru disiniah "puncak tujuan" dari membaca al-qur'an itu sendiri.
Cara merenunginya, biasanya lewat kajian tafsir, lalu ada guru yg jadi rujukan, ato apa pun bentuk dan metodenya, yg penting di upayakan dg se-intensif mungkin, shgg "kwalitas pemahaman" para muda ttg isi alqur'an smakin menigkat sesuai cita2 islam. Dari prosesi inilah kwalitas generasi muslim akan benar2 ber-binar dan bercahaya, shgg kejayaan islam segra kan kembali lagi ke pangkuan dg wajah "kontemporer" dan kan menjadi "mercusuar dunia".
INSPIRASI KEBUDAYAAN
Alqur'an tidak hanya untuk digemakan di masjid dan acara2 ritual keislaman seperti acra pernikahan, hitanan saja. Betapa sempit dan merananya islam jika hanya seperti itu. Peran dan fungsi alqur'an yg justru jauh lebih penting adlh sbg acuan dan "samudra inspirasi" bagi berbagai gerak ritmik kebudayaan dunia. Dari politik, seni, ekonomi, hukum, sains, tehnologi dll. Jika "mindset" atau polafikir ummat islam sudah demikian, niscaya segra kan lahir: politisi yg qur'any, ekonom yg qur'any, hakim yg qur'any, seniman yg qur'any, petani yg qur'any, tehnolog yg qur'any dll. Allahu a'lam. Ma'af kurang lebihnya.
(Refleksi)
By: Hamory Hasan Makmoery
Grup: AL HIKMAH
Kudus ~10 des 20013 ~
Kudus ~10 des 20013 ~
0 komentar:
Posting Komentar