HIKMAH, Kerapkali, istilah" menempuh hidup baru" yg di sematkan pd peristiwa
perkawinan di artikan sebatas arti harfiyyah saja. Yakni, punya
istri/suami yg masih baru dlm rangka baru mulai menahkodai bahtera hidup
yg memang baru, setelah di lepas dari bahtera hidup yg lama. Yakni
saat masih bersama kedua orangtua.
Ada yg terlupakan. Yakni mencoba menelisik pd "pesona arti" dlm rimba maknawi.
Pada hakekatnya. "hidup baru"(perkawinan) adalah media
"modifikasi" ato "pembaruan" jiwa yg bertujuan untuk smakin memperkokoh
fondasi nilai2 tauhid secara mendasar, hgg mnjadi sbuah "miliu" ato
iklim rumah tangga yg diharapkan bisa menjadi wahana bg pembentukan
karakter generasi2 yg santun, cerdas aqal dan hati, jg pemberani dlm
memperjuangkan nilai2 kebenaran scr "istafeta" ato turun temurun.
Itulah filosufi perkawinan. Yakni lebih brsifat ideologis, ruhani , dan "lintas gender".
Di mulai dari perkawinan dg pasangan(wanita dan laki2), dg mertua, dg
sodara, dg sosial, lalu perkawinan dg alam. Dg kata lain, sbuah
mahligai perkawinan jg harus menumbuhkan cinta terhdp mertua, trhdp
sodara, trhdp sosial dan jg terhdp alam. Tahapan2 ini bisa di sebut
sbg PERKAWINAN HORIZONTAL KOSMIS.
Dari sinilah "hakekat harmony" benar2 akan mewujud. Sbb, sbuah persatuan ummat akan lahir dari "rahim cinta".
Adapun peran "biologis gender" dlm perkawinan yg terikat aturan hukum
"legal formal" hanyalah merupakan "tehnis" populasi dan regenerasi, agr
ada kelangsungan penduduk yg akan meng-halifahi bumi. Bukan "esensi".
Tp hanya sbg wadah ato media saja........
Jika perkawinan hanya
berhenti pd tataran biologis, belumlah dikatakan kawin scr kaffah.
Sbb, kehidupan rumah tangganya hanya di isi dg kegiatan dan konsumsi yg
bersifat duniawiyyah serta jasmaniyyah belaka. Yakni: kerja, makan,
minum, hubungan biologis, rumah bagus , senang2 ato hedonisme dll.
Hidup mereka tak ubahnya sperti ROBOT YG BERJALAN. Binatangpun bisa
jika hanya "ber-life style" sperti itu.
Akibat dari semua
itu, regenerasi kemanusiaan hanya akan terjebak pada faktor kuwantitas, bukan kuwalitas . Laksana orang yg gemuk, tp organ2 tubuhnya sangat
lemah.
So, sbuah perkawinan insani yg kaffah itu harus ada
tempuhan2 yg dilewati. Dari tangga2 "kosmos biologis jasmani", lalu
menginjak pd tangga2 "kosmos ruhani" , yg pada muaranya kan
mengantarkannya menuju puncak "KESEJATIAN CINTA".
Sbuah
mahkota yg di berikan oleh Tuhan pd insan2 yg tlah mencapai
"keparipurnaan cinta". Yakni, jalinan keutuhan harmony antara aspek
kemanusiaan dan ke-alaman, sbg pembuktian cinta padaNya
Kiranya ini saja renungan yg bisa sy sahre, maaf kurang lebihnya. Trimakasih, mg manfaat bg semua.
Allahu a'lam.
Kudus ~13 okt 2013
By : Hamory Hasan Makmoery
Grup: AL HIKMAH
0 komentar:
Posting Komentar