HIKMAH, Hubbuddunya= cinta berlebihan ato serakah terhdp harta duniawy , dmn hal tsb berpotensi besar memalingkan tujuan hidup manusia yg mestinya "dunia" hanya sbg jembatan menuju "keabadian" , berobah menjadi "dunia sbg tujuan" .
Mumpung msh segar aroma hari idul-adha . dmn esensi dari momentum tsb sy lbh memaknainya sbg puncak aktualisasi nilai2 Tauhid .
Dlm konteks teologis ,Isma'il dan hewan kambing sbg penggantinya adlh sbg "metafor" ato simbol yg menggambarkan ttg sesembahan2 selainNya . so , drama penyembelihannya punya makna : menyingkirkan segala bentuk "berhala2 modern" , trmasuk berhala yg berupa "hawa nafsu hewaniyyah" dlm diri stiap insan yg bermuara pd sikap HUBBUDUNYA ....
Drama tsb memberi penegasan bhw : "Tidak ada tuhan yg patut di sembah , kecuali hanya Allah" , Sang Penguasa alam semesta.......
Terkait rawannya bentuk2 "pemberhalaan modern" , kita semua jg tlah ngerti , bhw hal yg sangat dan paling di khawatirkan Rasul pd ummatnya di ahir zaman adlh fenomena"hubbuddunya".
Atas dasar pemahaman ini , dapatlah kiranya disimpulkan ,bhw resep kebangkitan sbuah negara harus di mulai dari REVOLUSI TAUHID , agar Tuhan tidak berlarut larut dlm kecemburuan . Disampng itu ,Tauhid memanglah menjadi fondasi dasar yg wajib dan harus dibangun dlm stiap diri sbg mata air kebangkitan spiritual ,menuju "fajar perobahan" . dari konsepsi inilah reformasi sejati akan benar2 menjadi kenyataan .
Rasul Muhammad tlah mmbuktikan hal ini selama rentang waktu 14 th dlm "periode makkah" hanya untuk mengoptimalkan nilai2 Tauhid trhdp ummatnya , sebelum kemudian berhak menerima hasil dari "perjuangan sabar dan ihlasnya" , yakni berupa "negara madani" yg kita kenal skrg sbg MADINAH ALMUNAWWAROH . Allahu a'lam
Kudus ~ 23 okt 2013
By: Hamory Hasan Makmoery
Grup: AL HIKMAH
0 komentar:
Posting Komentar