Merentang makna "term" kufur .
Sebagai muslim , kita sangat akrab dg firmanNya tentang "syukur" yg sering digemakan para ustad disetiap mimbar pengajian . Yakni , yg arti bebasnya : " Jika kita bersyukur atas nikmat Allah, sungguh akan di tambah lagi olehNya , dan sebalikanya , jika kita kufur sungguh siksaNya amat pedih".
Kata kunci :
jika tidak syukur = kufur
Secara etimologis , "syukur" dan syukron dari satu akar kata yg sama : syakaro = timakasih . Bisa di artikan : rasa terimaksih pada Allah , sbb Dia-lah Sang pemberi segala nikamat dikehidupan dunia ini .
Syukur , tidak cukup hanya dirasakan di hati dan diucapkan di bibir . Namun harus diekspresikan lewat ketaatan pada printahNya dan menjauhi laranganNya . Lawan kata dari syukur adlh kufur = ingkar , bangkang , nolak .
Nah ,scr rumus bahasa arab , kata syukur itu predikatnya sebagai kata "sifat" . Subyek ato pelakunya disebut "syakir" . begitupun kata kufur adalah sbg kata "sifat" . Subyek ato pelakunya disebut "kafir" .
So?, kalo kita jujur memakai rumus bahsa arab , maka , Pelaku syukur atas nikmatNya disebut : SYAKIR
Pelaku kufur atas nikmatNya disebut : KAFIR .
Pertanyaan kita kemudian : mengacu pada firmanNya ttg "syukur" , lalu apa predikat saudara2 kita muslim yg tidak menjalankan perintahNya ?
Allahu a'lam
Sebagai muslim , kita sangat akrab dg firmanNya tentang "syukur" yg sering digemakan para ustad disetiap mimbar pengajian . Yakni , yg arti bebasnya : " Jika kita bersyukur atas nikmat Allah, sungguh akan di tambah lagi olehNya , dan sebalikanya , jika kita kufur sungguh siksaNya amat pedih".
Kata kunci :
jika tidak syukur = kufur
Secara etimologis , "syukur" dan syukron dari satu akar kata yg sama : syakaro = timakasih . Bisa di artikan : rasa terimaksih pada Allah , sbb Dia-lah Sang pemberi segala nikamat dikehidupan dunia ini .
Syukur , tidak cukup hanya dirasakan di hati dan diucapkan di bibir . Namun harus diekspresikan lewat ketaatan pada printahNya dan menjauhi laranganNya . Lawan kata dari syukur adlh kufur = ingkar , bangkang , nolak .
Nah ,scr rumus bahasa arab , kata syukur itu predikatnya sebagai kata "sifat" . Subyek ato pelakunya disebut "syakir" . begitupun kata kufur adalah sbg kata "sifat" . Subyek ato pelakunya disebut "kafir" .
So?, kalo kita jujur memakai rumus bahsa arab , maka , Pelaku syukur atas nikmatNya disebut : SYAKIR
Pelaku kufur atas nikmatNya disebut : KAFIR .
Pertanyaan kita kemudian : mengacu pada firmanNya ttg "syukur" , lalu apa predikat saudara2 kita muslim yg tidak menjalankan perintahNya ?
Allahu a'lam
Kudus 23 jan 2014~
By : Hamory Hasan Makmoery
Grup: AL HIKMAH
Grup: AL HIKMAH
0 komentar:
Posting Komentar