Organisasi universal »»
Bumi...... adalah media kehidupan yg sengaja di desain Tuhan bagi ummat
manusia sebagai khalifah bumi, untuk menyusun organisasi universal.
Sang Nabi adalah "top leader" bagi seluruh ummat manusia dalam
meng-oprasionalkan jalannya roda "organisasi kehidupan" .
Allah
, sebagai Sang Penguasa alam semesta, tentu punya wewenang mutlaq
sebagai Sang Maha pembuat konsep agung yg berupa Al-Qur'an .
Sistem organisasi universal :
1~taat pada Allah
2~taat pada Rasul
3~taat pada ulil-amri , yakni : pemegang kekuasaan . Sebagaimana
firmanNya :"Hai orang-orang yg ber-iman,ta'atilah Allah dan ta'atlah
RasulNya) , dan ulil-amri di antara kamu ( Annisa 59).
Oprasional tehnis&implementasi ;
Seluruh jin dan ummat manusia di anjurkan Tuhan untuk hanya menyembah padaNya . Sebagaimana firmanNya :
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku "( Qs al-dzariyaat 56 ).
Ketika Nabi telah tiada , maka kepemimpinan"formal struktural" yg kita
taati beralih pada "ulil-amri" , yakni : pemegang kekuasaan di sebuah
negara sebagai pengurus kemaslahatan ummat . Bisa disebut kesatupaduan
antara pemerintah/kerajaan dengan para 'alim ulama'nya .
Ibadah
, adalah tehnis oprasional dalam menjalankan "roda kehidupan" melalui
organisasi2 sosial dari garda terdekat , yakni kelurga , hingga yg lebih
jauh dan luas , yaitu negara , sebagai media "pengabdian" .
ANTARA IBADAH&MENGABDI
Kata "meng-abdi" dan "ibadah" dari akar kata yg sama, yakni : "abada"= menghamba, menyembah, melayani.
Menyembah, bisa di artikan sebagai ekspresi tunduk dan runduk padaNya serta merasa sangat lemah di hadapan Sang Maha Kuasa .
Manusia di sebut hamba , lantaran hidupnya memang hanya untuk menghamba/menyembah pada Allah .
Ibadah , terdiri dari dua dimensi;
1 ~Ibadah individual . Yakni : shalat dan syare'at lain yg bersifat
ritual formal . Shalat sebagai tiang agama , yg merupakan media formal
untuk berkomunikasi langsung pada Allah . Pada dimensi ini , lebih tepat
jika kita memakai istilah "ber-ibadah" , sebab , shalat memang sebuah
"ritual" yg membutuhkan "totalitas jiwa raga" yg secara formal di
arahkan hanya untuk "menyembah" padaNya . Simbol2 ketundukan padaNya yg
di visualkan dalam gerakan shalat , untuk di aplikasikan kedalam seluruh
aspek kehidupan.
2~Ibadah sosial . Yakni : seluruh aktivitas
yg menyangkut hajat hidup sosial kemasyarakatan . Dari bidang politik ,
hukum , ekonomi , sosial dan budaya . Pada dimensi ini kita terbiasa dan
lebih tepat menyebutnya dengan kata "mengabdi" yg berarti "melayani" .
Maka lahirlah istilah "abdi negara" , abdi dalem , yg terdiri dari
pegawai negeri / kerajaan , yg tugasnya adalah "melayani"/meng-abdi
atasan/pemerintahan/negara yg outputnya melayani seluruh anak bangsa.
So? Jika eksistensi hidup manusia adalah hanya untuk ibadah , maka ,
pada hakektnya ,oganisasi2 dari tingkat bawah , yakni keluarga hingga
tingkat yg lebih luas , yaitu negara , adalah merupakan media pengabdian
. Pengabdian , bisa di sebut "ibadah sosial" yg justru
merupakan"puncak dakian" dan "output" dari makna beribadah itu sendiri .
DIMENSI TEOLOGIS DAN SOSIOLOGIS
Ibadah sosial/pengabdian, punya dimensi teologis dan sosiologis.
Misalnya : seorang hamba yg sedang bekerja sebagai politisi, meski
secara formal lahiriyahnya sedang melayani/mengabdi negara(ber-mu'amalah
sosial horizontal), tapi pada hakekatnya dia sedang "menghadap" Allah
. Maka , sudah seharusnya hati dan jiwa sang politisi tsb bersikap
tawadhuk, tunduk padaNya, yg diekspresikan lewat sikap: ihlas, jujur, adil, desiplin , amanah dll dalam menjalankan roda politiknya.
Begitupun dalam organisasi lain yg bersifat swasta dan sub2nya .
Dengan kata lain, bumi raya, adalah arena "pengabdian" bagi seluruh
ummat dunia pada negaranya masing-masing , sebagai rangkaian "struktur
organisasi universal", yg pada"hakekatnya" adalah merupakan "media
beribadah" padaNya . Ibadah individual sbagai "syare'at formal".
Implementasi nilai2nya ketengah masyarakat di sebut sebgai "ibadah
sosial".
Secara substansial, "abdi negara" adalah predikat
seluruh anak bangsa, baik yg di sektor swasta maupun yg di sektor
formal negara. Baik yg terlibat organisasi formal maupun yg perorangan.
Allahu a'lam
(Refleksi)
By : Hamory Hasan Makmoery
Grup: AL HIKMAH
MENAGEMEN ALAM SEMESTA
Post By KUMPULAN KUNCI JAWABAN LENGKAP on Selasa, 28 Januari 2014 | 10.16
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar