Banyak dari kaum muslim yang lupa bahwa "berfikir" tentang ayat kauniyah , alias segala isi alam semesta termasuk drama kemanusiaannya , sejarah budayanya . Dari politik , sosial , agama , budaya , sains dll adalah anjuran dari ayat qauliyah , alias Alqur'an ..dengan harapan agar ummat manusia bisa mensingkronkan antara "inti makna" yang ada di hamparan bumi dan "esensi makna" yang ada di dalam Alqur'an ..
Hikmahnya tentu banyak . Di antaranya adalah , ketika kita mengambil suatu kebijakan hukum dari kasus dan problematika sosial tidak terjebak hanya pada makna harfiyah atau tekstual , tapi lebih terasa seimbang alias kontekstual ..
Rasul pun menganjurkan , agar kita mau berfikir tentang segala ciptaan Allah . Ada lagi teks agama yang lain : "berfikir sesa'at itu lebih utama dari ibadah satu tahun" ... So , betapa tingginya nilai-nilai "berfikir" ..
Namun apa yang terjadi ? Banyak kita pada abad kini yang justeru "malas" untuk berfikir tentang kehidupan & peradaban manusia secara komprehensif . Akibat yang muncul adalah "cara berfikir yang sempit" tidak uptodate .....
Padahal ? Kejayaan nilai-nlai islam terletak pada sejauh mana para pemikir muslim menggali nilai-nilai keagungan Alqur'an lewat "referensi" yang ada di seluruh hamparan alam semseta . Dari aspek budaya , politik , sosial , sains dll ....
So , tidak heran jika semenjak kejatuhan khlilafah Turki utsmany hingga kini ummat muslim belum jua menampilkan "gairah keislamannya" dengan segar . Selama ini , mereka tenggelam dalam kekalahan oleh kaum non muslim dari berbagai bidang kehidupan .....
Islam yang muncul pada abad abad belakangan adalah : Kesan yang "garang , radikalisme dan ekstrimisme" , yang oprasionalnya tidak hanya di Nusantara saja , tapi melanda ke seluruh belahan dunia . Sungguh ironis sekali . Betapa jauh dari "misi islam" itu sendiri yang sarat dengan nilai-nilai "cinta kasih" , humanisme dalam bingkai "Rahmatan lil'alamiin" .
Di tengah minimnya orang yang mau berfikir tentang kehidupan , sudah sewajarnya jika pemikiran-pemikirannya di anggap aneh bahkan paling gampang medapat stigma negatif "liberalisme" , kebarat-baratan dll ..Padahal ? Tanpa mereka sadari , Justeru kaum orientalis barat sengaja membuat "strategi pelemahan" terhadap ummat muslim , agar mereka tidak berkembang lebih jauh"pemikirannya" melebihi orientalis barat ...
Informasi yang saya terima dari sahabat karib yang study di Leiden belanda menyebutkan : Para orientalis cukup gigih mempelajari isi makna Alqur'an & ribuan hadits yang melibatkan penguasaan berbagai bahasa . Tentu untuk misi yang tidak asing kita dengar . Yakni "penjajahan kontemporer" terutama penjajahan polapikir ....
So ? adalah sebuh kerugian besar jika kita tak mau mengasah "daya-fikir" kita untuk memaknai segala fenomena hidup dari berbagai aspek dan sisi kehidupan ..Sebab , akibatnya , tentu cakrawala fikir tak-kan berkembang . Yang lebih parah adalah , kepekaan nurani akan tumpul , sehingga kering akan sentuhan cinta-kasih terhadap sesama ummat manusia secara universal ....
Yang kan mengemuka justru sikap "egoisme ber-agama" , fanatisme golongan , klompok , partai , dll , yang makin jauh dari "inti makna" jama'ah sosial keagamaan dan kebudayaan....
Allahu a'lam
Refleksi
By : Hamory
4juli2014~
0 komentar:
Posting Komentar