Home » » Sebuah Potret Beragama yang Kering Spiritual

Sebuah Potret Beragama yang Kering Spiritual

Post By KUMPULAN KUNCI JAWABAN LENGKAP on Selasa, 10 Desember 2013 | 11.53

FIQIH SOSIAL YG TERHIMPIT FIQIH SYARE'AT FORMAL INDIVIDUAL/IBADAH MAHDHAH

HIKMAH, Pada stiap shalat 5 waktu sbg ritual ubudiyyah ummat muslim , slalu di ahiri dg kalimat "salam" dg di iringi visual nengok kanan lalu kiri . Namun ?slama ini kita tidak pernah memaknai apa filosofi dibaliknya . Yg ada justru kita tlah terjebak pada rutinitas dan "seremonial ritual ubudiyah" belaka .

Shgg, aktivitas shalat saja , seakan sudah cukup memberi jaminan untuk dikatakan sbg orang yg sudah beragama islam scr kaffah . Pdhl ? Pd Qs alma'un Tuhan justru menyindir dg tegas dan jelas terhdp hamba2 yg hanya terjebak pada ritual shalat saja, tanpa peduli terhdp persoalan sosial . Bisa lebih direnungi "Qs alma'un" scr serius .

Mari kita lihat sejenak ttg ucap "salam" dlm ahir ritual shalat :

SALAM yg divisualkan dg menengok kanan kiri = sejahtera , selamat dan damai bagi lingkungan skitar......

Artinya : disamping itu sbuah do'a , setiap hamba mu'min/muslim setlah melakukan ritual shalat , hendaknya scr sinergis sesuai bidang masing2 harus memikirkan kesejahteraan ummat sekitarnya , agar sang damai dan makmur dpt mewujud .

Belum lama kita di kejutkan dg fenomena PSK (red: WTS) yg cukup mamapu mengerutkan kening . Sbb berita tsb menyebutkan bhw aktivitas PSK tsb terpaksa dilakukan , lantaran untuk mengongkosi sekolah anaknya di pesantren . Sbuah ironi besar bukan ? Dan tentu kasus smacam itu tidak mungkin hanya menimpa satu orang di negri ini .

Ini semua gara2 kita sbg muslim hanya lebih fokus dan asyik pada wilayah FIQIH SYARE'AT FORMAL yg menyangkut cara shalat , wudhu , tayamum serta persoalan mazhab , aliran dan hilafiyyah ,itu itu itu dan itu saja . Tidak pernah mengurai dan membaca FIQIH SOSIAL .
Aklbatnya? Hati menjadi sempit . Karna TIDAK ADA EMBUN EMPATI SOSIAL yg menyejukkan jiwa kita . Jika begini terus? Pantas jika peradaban islam tidak pernah majua-maju .

Sahabatku yg budiman.........

Sebenarnya "fiqih sosial" itu permasalaannya lebih dan sangat kompleks . Terutama pd sbuah negri yg mustinya rakyatnya tersejahterakan scr merata , lantaran aset kekayaannya memanglah melimpah ruah . Akan tetapi? realitas yg terjadi justru sbaliknya . Itulah negri kita nusantara ini .

Seprti fenomena pengemis dan PSK . kasus ini tidak liar begitu saja , namun punya "geng" tersendiri . Alias ada yg nge-bekingi mereka scr berlapis , smacam "jegger" ato preman , dimana "dia" ini harus menerima setoran nominal uang semcam "upeti", dari para pengemis dan PSK tsb stiap habis selesai oprasi .

Femomena tsb , scr umum dan mendasar adlh sbuah akibat dari kemiskinan ekonomi , gara2 para petinggi negri yg salah urus trhdp "bab kesejahteraan dan kemakmuran bersama" , shgg melahirkan kefrustrasian sosial arus bawah dg berbagai gaya dan bentuknya .

Mari sejenak renungkan ....
Adakah manusia waras aqalnya yg tiba2 mau jadi pengemis dan PSK ?jika tidak karna sbuah kondisi serta kronologi panjang dan kompleks yg mendorongnya ke ranah itu ??

Dari situlah , lama kelamaan , martabat rendah sbg pengemis meski halal , serta aktivitas PSK yg hina , bisa menjadi lahan pekerjaan yg dianggap biasa( meski masih ada yg malu2 dan merasa terpaksa) .

Gambaran tsb , lantaran mereka sudah mengalami perobahan mental dan karakter ato "shock culture" , akibat dari "sistem underground" dan doktrin yg dibuat oleh para "jegger", ditunjang dg sistem kezaliman negri . Lengkaplah sudah "derita orang lemah ini" .

Inilah realitas persoalan sosial yg rumit dan absurd , alias tidak sederhana .

So , menanganinya , tentu perlu pendekatan yg tidak sederhana pula kan ? . Jadi harus dg pendekatan pesuasif , mengakar , "berbudaya", serta dg proses yg bertahap dan sabar . Tidak bisa asal abrak kadabrak hantam kromo saja .

Iini dulu renungan pagi ini , moga bermanfaat dan bisa menginspirasi para pembaca . Allahu a'lam .

Kota suci ~17 nop 2013 ~


By : Hamory Hasan Makmoery
Grup : AL HIKMAH
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : AL HIKMAH | BERITA TERKINI | AL HIKMAH
Copyright © 2013. AL HIKMAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger