Home » » Muslim, Namun Berperilaku Kafir?

Muslim, Namun Berperilaku Kafir?

Post By KUMPULAN KUNCI JAWABAN LENGKAP on Jumat, 27 Desember 2013 | 19.11

HIKMAH, Menelisik kerancuan pemahaman akan makna ber-agama»»

Rumus:
Islam: nama agama samawi
Islam, arti secara harfi: sejahtera, damai, selamat.
pemeluknya di sebut "muslim"

Pemahaman dari kata "muslim" secara maknawi/substansi: Manusia dikatakan sebagai muslim, bila setlah menunaikan shalat dan rukun islam lainnya, mampu menebar kedamaian disetiap langkahnya, serta punya jiwa peduli dan empaty terhadap kesejahteraan sosial disekitarnya sesuai bidang dan kemampuan yg di miliki.

Slama ini, banyak orang muslim yg salah kaprah terhadap pengertian "ber-agama" atau "ber-islam". Bahwa ketika agama seseorang itu sudah islam, maka seluruh perilakunya di anggap sudah di jamin "berbau syurgawi". Implikasinya, mereka pun "meremehkan" segala norma-norma agama yg diekspresikan lewat berbagai bentuk "pelanggaran". Dari korupsi, suap, melacur, minuman keras, judi dll. Dalam artian, ketika ada pejabat muslim korupsi milyaran rupiah misalnya, maka prilakunya hanya di anggap sebagai "sekedar dosa biasa saja" yg nantinya bisa dimintakan ampun pada Tuhan ketika ber-ibadah HAJI & UMROH/

"Polafikir" semacam ini, mendorong para politisi dan pejabat korup plus mereka yg dekat dengan peredaran "uang"(tempat basah) akan "gampang tergoda" untuk berpacu mengintai dan memburu rupiyah sbanyak-banyaknya, agar mereka bisa umroh setiap tahun sehingga bisa merintih-rintih ditempat khusus, yg konon, setiap do'a yg dipanjatkan disitu " gampang maqbul(diterima) oleh Tuhan",katanya .

Di tambah lagi, seakan ada kesan memanfaatkan "keMaha-Pegampunan Allah" yg tertera dalam asma'ul-hunaNya, yakni al-Ghoffaar. Sehingga apa pun penyimpangan2 moral dan ahlaq yg diperbuat, bahkan ketika ketangkap KPK pun mereka tetap masih bisa TERTAWA&TERSENYUM MESRA. Bagaikan bayi tak pernah berdosa.

Sejarah telah mencatat. Dahulu, bani isra'il adalah juga para pengikut ajaran Nabi. Tapi ketika prilaku pemimpin dan penguasanya banyak yg tidak komitmen dg ajaran Nabi, alias berkorupsi ria, bersuap ria, meng-intimidasi orang2 yg lemah, saling membunuh dll, sehingga ber-akibat pada terpecah-belahnya ummat yg mengakibatkan kehancuran kerajaannya , adalah bentuk "kekufuran" yg nayata. Dan sekarang? Apa yg terjadi di masyarakat dan dunia islam abad kekinian?

Dalam firmanNya: orang yg tidak bersyukur di sebut "kufur" terhadap anugarh & nikmat . Dalam rumus bahasa arab yg bernama "sharaf", pelaku "kufur" di sebut sbagai KAFIR, yg artinya = peng-ingkar atau pembangkang. So? Apa predikat yg layak disandang para koruptor, penyuap, pengintimidasi rakyat dll sebagaimana yg dilakukan bani isra'il/ yahudi terdahulu? Bukankah ini yg justeru juga bisa disebut sebagai "penista agama"?

Apa yg lebih dinlai Tuhan sebagai orang yg ber-agama?
Cuma aqidah atau kiyakinannya?
Lalu apa filosufi "halifah bumi?kok bukan halifah langit?

Silahkan jawab sendiri dalam renungan berdasarkan sejarah bani isra'il klassik yg fenomenal.

Allahu a'lam
(Refleksi)

Kudus 27 des 2013 »
 
Grup: AL HIKMAH 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : AL HIKMAH | BERITA TERKINI | AL HIKMAH
Copyright © 2013. AL HIKMAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger