Home » » Antara Seremonial Budaya dan Berbudaya

Antara Seremonial Budaya dan Berbudaya

Post By KUMPULAN KUNCI JAWABAN LENGKAP on Selasa, 10 Desember 2013 | 12.00

HIKMAH, Sejak UNESCO mengakui "karya batik" indonesia sbg aset budaya yg berskala internasional , anak bangsa patut bangga dan bersyukur . Lantaran warisan leluhurnya itu , mampu memberi makna bg gairah reproduktivitasnya , hgg paling tidak sedikit bisa menorehkan "oasis" bagi dahaga panjang perekonomian negri .

"Hari batik" pun mulai di seremonialkan scr nasional . Dan entah berapa kali dlm satu minggu ,dari seluruh jajaran pejabat pemerintah RI hgg para guru PNSnya di haruskan memakai seragam batik sesuai motif, corak dan selera yg di inginkan oleh masing2 instansi dan istitusinya.......

Tak ketinggalan pula , para disainer "fashion show" ato komunitas butiq jg kebagian job yg segar . Lantaran banyak klien ato pelanggan minta di buatkan desain pakaian yg bercitra "estetis tinggi" dg menyisipkan sentuhan batik scr akulturatif .

Namun sayang , di balik gairah produktivitas batik sbg bagian dari karya kebudayaan nusantara yg menjanjikan, ternyata ada hal2 yg justru janggal di mata . Bisa di sebut sbuah ironi besar . Lantaran "ensensi" dari kebudayaan itu sendiri yg berupa nilai2 moral dan ke'arifan universal , justru smakin jauh dari sendi2 kehidupan . Terutama pada ranah "steakholder kepemrintahan", yg membuat negri ini terpuruk dlm ketakberdayaannya .

Bagaimana tidak? Sbb, seni batik adlh goresan indah yg lahir dari dimensi "aqal budi" lewat komponen "cipta , karsa dan rasa" yg ada di ruang jiwa manusia , dimana aqal budi ato " budaya" adalah sesuatu yg lembut dan anggun . Bisa juga bisa di sebut nilai2 moral dan ke'arifan universal , yg jika benar2 di fungsikan akan mengindahkan prilaku insani , dan menjadikan bangsa ini sbg komunitas besar yg bermartabat .

Dari ilustrasi diatas , bisa di simpulkan bhw : memakai seragam batik sbg identitas budaya , belum bisa di katakan sbg "bangsa yg berbudaya" , jika belum mampu menampilkan kinerja dan prilaku yg berhiaskan integritas , kapabilitas dan elektabilitas tinggi dlm menjalankan roda pemerintahan dan roda pendidikan di negri tercinta ini . Bahasa sederhananya adalah , pakai "seragam batik" sbg bentuk pengakuan manusia yg berbudaya ~tapi korupsi , alias merampok duit rakyat , kolusi dll , justru sebuah cerminan manusia yg "merusak ruh budaya" itu sendiri......

Dg kata lain , manusia yg berbudaya bukanlah mereka yg hanya memamerkan aset budaya material dan mengadakan "kirab budaya" tahunan . Melainkan lebih di tekankan pada optimalisasi pengimplementasian nilai2 moral dan kearifan , yg tlah di sepakati bersama dlm "ijma kebudayaan" sbuah negara .

Kudus ~ 3 okt 2013
 
By : Hamory Hasan Makmoery
Grup : AL HIKMAH

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : AL HIKMAH | BERITA TERKINI | AL HIKMAH
Copyright © 2013. AL HIKMAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger