Lupa Diri Adalah Siksa Allah yang Amat Pedih

HIKMAH, Kali ini admin mengangkat topik tentang lupa diri, banyak diantara kita yang tidak menyadari bahaya lupa diri, bahkan ada yang tidak tahu lupa diri itu seperti apa. nah admin ingin menjelaskan sedikit tentang lupa diri menurut persepsi admin.

Lupa diri itu berasal dari dua kata yakni lupa dan diri, lupa adalah dimana kita tidak mengetahui lagi apa yang kita lakukan sebelumnya, sedangkan diri adalah menggambarkan tentang diri kita sendiri, nah lupa diri adalah kita telah kehilangan kesadaran tentang apa yang sedang kita lakukan saat ini.

Penyakit lupa diri ini tak banyak yang mengetahuinya, karena penyakit lupa diri itu takkan disadari oleh pengidapnya, bagaimana dia tahu sementara dia sendiri sedang lupa akan dirinya sendiri.

Lupa diri terjadi pada seseorang atau sekelompok orang yang berlebih-lebihan dalam hidupnya, penyakit ini menular pada setiap lini kehidupan, bagaimana cara mendeteksi penyakit satu ini? biasanya seseorang yang mengejar impian dengan sekuat tenaga, apapun tantangan dia tak mudah putus asa, dia berjuang terus sehingga apa yang diinginkan itu tercapai, ini dilakukan dengan alasan masa depan, dimana masa depan itu sangat berarti dalam hidupnya. ini sebenarnya positif, tak ada larangan untuk kita mengejar masa depan, seorang pekerja keras memang sangat dihargai jika hasil kerja kerasnya bermanfaat buat masyarakat banyak, seorang pekerja keras yang benar adalah yang tidak lupa akan dirinya, keluargan masyarakat, lingkungan dan Allah. 

Seorang pekerja keras yang lupa akan dirinya, keluargan, masyarakat, lingkungan dan Allah justru akan membuat hidupnya tersiksa, hidupnya seakan memikul beban berat yang sulit untuk dilepaskannya, ini menjadi kesengsaraan yang sangat besar yang Allah timpakan kepada seorang manusia yang lupa akan dirinya, ada banyak Ayat Al Quran yang menjelaskan tentang hal ini :

55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (QS:At Taubah; Ayat 55)

Ironis kan, seseorang yang di beri harta benda yang banyak dan anak-anak justru hidupnya menanggung beban yang amat berat semasa hidupnya, hatinya terus bergejolak, tak ada ketentraman, pikirannya terus berjalan memikirkan masa depan yang tak tahu kemana arahnya, harta yang banyak tidak membuat hidupnya tentram tapi malah membuat hidupnya terbelenggu oleh siksa yang hanya dia sendiri yang merasakannya. perhatikan gejolak api yang Allah janjjikan bagi pengumpul harta benda secara berlebih-lebihan :

Surah Al Lahab
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak

 Lihatlah fenomena yang terjadi saat ini, manusia tengah dilanda ketakutan, orang miskin bekerja keras, peras keringat hanya untuk sesuatu yang tak pasti, berjuang untuk sebuah masa depan yang belum tentu menjamin kebahagiaannya, orang kaya berjuang mempertahankan kekayaannya, bahkan menambah banyak kekayaannya karena takut akan jatuh miskin, begitu seterusnya sehingga dia lupa akan dirinya sendiri.